Kegiatan Penyusunan Rencana Kontinjensi Gempa Bumi dan Tsunami di Kabupaten Fakfak Resmi Ditutup
Fakfak, Papua Barat - Kegiatan penyusunan rencana kontinjensi (renkon) untuk menghadapi ancaman gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Fakfak resmi ditutup pada 8 November 2024. Penutupan ini menandai selesainya rangkaian kegiatan intensif selama empat hari yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di wilayah tersebut.
Acara penutupan dipimpin oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Fakfak mewakili Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak, yang menyampaikan apresiasi dan harapan besar terhadap hasil dari kegiatan ini. “Dokumen rencana kontinjensi yang telah disusun adalah langkah awal yang sangat penting. Keberhasilan implementasinya membutuhkan kerja sama dan komitmen dari seluruh pihak. Mari kita pastikan rencana ini benar-benar bermanfaat untuk melindungi masyarakat Fakfak,” ujar Kalaksa BPBD Kabupaten Fakfak dalam pidatonya.
Kegiatan ini juga diwarnai dengan momen penting, yakni penandatanganan lembar komitmen bersama dan berita acara sebagai bentuk kesepakatan dan tanggung jawab bersama dalam menyusun dan mengimplementasikan Renkon 5.0. Dokumen ini menjadi acuan penting untuk memastikan kesiapsiagaan dan koordinasi yang lebih baik dalam menghadapi potensi bencana di masa mendatang.
Kegiatan ini didukung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui fasilitator nasional yang memberikan pengarahan dan materi terkait penyusunan Renkon 5.0. Dengan pendekatan terkini dan berbasis data, dokumen yang dihasilkan diharapkan menjadi lebih komprehensif dan aplikatif dalam berbagai skenario bencana.
Selama kegiatan, peserta yang terdiri dari perwakilan OPD, BUMN, BUMD, dan organisasi masyarakat seperti PMI, RAPI, serta Orari, telah mengikuti serangkaian sesi diskusi, lokakarya, dan simulasi. Mereka juga berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi lintas sektor dalam upaya mitigasi dan respons bencana.
Penandatanganan lembar komitmen ini turut ditandatangani oleh unsur TNI/POLRI dan stakeholders terkait dan bersama ini menjadi simbol penting dari kolaborasi yang solid di antara semua pihak. Komitmen ini mencakup pengintegrasian rencana kontinjensi ke dalam kebijakan daerah, alokasi sumber daya yang memadai, serta pelaksanaan pelatihan dan simulasi secara berkala.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, Kabupaten Fakfak diharapkan mampu memperkuat kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi ancaman gempa bumi dan tsunami. Dukungan Pemerintah Provinsi Papua Barat, BNPB, serta sinergi seluruh pemangku kepentingan diharapkan menjadi fondasi yang kokoh untuk menjaga keselamatan dan keberlanjutan pembangunan di wilayah Kabupaten Fakfak.
(stv)